Masyarakat Indonesia Semakin ke Arah Digital untuk Mengelola Keuangan Mereka dengan Lebih Baik – Survei Visa
09/26/2022
Pandemi telah mempercepat gaya hidup digital-first di kalangan masyarakat Indonesia
Visa, pemimpin pembayaran digital di dunia, hari ini mengungkapkan bahwa pembayaran digital semakin diterima oleh masyarakat Indonesia demi semakin baik mengelola kemampuan daya beli dan mengatur finansial mereka.
Berdasarkan survei Visa yang dilakukan oleh YouGov1, hampir 70 persen responden mengklaim bahwa penggunaan pembayaran digital mereka meningkat pesat di tengah pandemi COVID-19, termasuk semakin populernya kartu kredit dan skema Buy Now, Pay Later (BNPL) (26%).
Data Bank Indonesia juga menunjukkan jumlah transaksi kartu kredit di Tanah Air tumbuh 34,35% year-on-year pada Juni 2022, dengan volume transaksi hampir 28 juta transaksi di bulan yang sama2. Hal ini juga tercermin dalam survei Visa oleh YouGov, yang menemukan bahwa penggunaan kartu kredit telah meningkat sebesar 25% selama pandemi.
Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, mengatakan, “Temuan ini memperkuat tren yang kami lihat dipercepat oleh pandemi, di mana semakin banyak orang Indonesia yang menggunakan eCommerce dan metode pembayaran digital dengan alasan kenyamanan dan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengalaman berbelanja mereka. Kami melihat peningkatan minat dan adopsi pembayaran digital sebagai peluang besar untuk semakin mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital.”
Studi tersebut juga mengungkap ketahanan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda dalam menghadapi tantangan ekonomi akibat pandemi, di mana masyarakat menemukan sejumlah cara untuk mempertahankan kondisi keuangan mereka.
Lebih dari separuh responden berfokus pada pertumbuhan tabungan atau investasi mereka, khususnya di kalangan Milenial (59%) dan Gen Z (57%) . Emas masih dianggap sebagai tempat yang aman untuk investasi jangka panjang (57%), diikuti oleh saham (38%), reksa dana (34%), dan aset kripto atau NFT (30%). Milenial (39%) khususnya, memiliki rencana untuk berinvestasi di properti tahun ini.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi telah mempercepat gaya hidup digital-first di kalangan masyarakat Indonesia, terlihat dari preferensi untuk aktivitas sehari-hari yang bebas repot, fleksibel, tanpa kontak atau contactless, dan terhubung dalam jaringan. Visa berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan pembayaran digital di Indonesia. Kami berusaha untuk terus menghubungkan semua orang untuk membantu membangun ekonomi yang terbuka dan inklusif, serta memungkinkan bisnis dan individu untuk berkembang,” tutup Riko.
1 Survei ini dilakukan secara online oleh YouGov, atas penugasan Visa, dan dilakukan antara 11-22 Februari 2022 kepada 2.000 responden di seluruh Indonesia. Sampel responden mewakili orang dewasa Indonesia berusia di atas 18 tahun, dikategorikan berdasarkan usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan tingkat kota. Responden disurvei tentang pengelolaan uang dan pola pikir mengenai keuangan, pengeluaran saat ini, perilaku belanja, perilaku perbankan, dan pengeluaran masa depan.
2 Berdasarkan data Bank Indonesia sebagaimana disajikan dalam dataindonesia.id: “Transaksi Kartu Kredit Sebesar Rp26,6 Triliun pada Juni 2022”.
Tentang Visa
Visa (NYSE: V) adalah pemimpin dunia dalam pembayaran digital yang memfasilitasi transaksi antara konsumen, pedagang, lembaga keuangan, dan institusi pemerintah di lebih dari 200 negara dan wilayah. Misi kami adalah menghubungkan dunia melalui jaringan pembayaran yang paling inovatif, mudah, andal, dan aman, yang memungkinkan individu, pelaku usaha, dan perekonomian untuk terus berkembang. Kami meyakini bahwa ekonomi yang inklusif akan mampu memberdayakan semua orang di mana pun mereka berada. Kami juga meyakini bahwa akses merupakan fondasi utama untuk terus mendorong pergerakan uang di masa depan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi Visa.com.