Hanya 65% dari sistem ERP perusahaan regional terkemuka siap menjalankan perkiraan dan analisis arus kas, sedangkan sisanya memerlukan intervensi manual, kemungkinan karena ada keharusan memasukkan pengeluaran yang tercatat di sejumlah sistem. Akibatnya, 92% perusahaan regional terkemuka tidak dapat mengakses laporan analisis yang menyediakan visibilitas tunai dalam waktu nyata*. (* Riset Visa Cash Flow Visibility Index tahun 2014 ini dilakukan pada bulan Agustus-September melibatkan CFO/Treasurer dari 811 perusahaan terkemuka di sepuluh negara guna lebih memahami tantangan-tantangan yang dihadapi oleh organisasi tersebut dengan cara mengelola arus kas dan menjamin visibilitas dan prediktabilitasnya. Penelitian dilakukan oleh East & Partners, sebuah firma spesialis analisis dan riset pasar perbankan bisnis independen).
Kemampuan sistem manajemen pengeluaran memungkinkan perusahaan untuk memperoleh visibilitas, menetapkan, dan menerapkan kontrol untuk mengelola pengeluaran bisnis. Kemampuan ini memudahkan pencapaian tujuan seperti mengurangi biaya terkait dengan pelaksanaan bisnis, termasuk pengeluaran atas barang dan jasa untuk biaya input langsung atau biaya material tidak langsung, perlengkapan kantor, dan biaya lainnya yang tidak tergolong ke dalam produk jadi yang dikembangkan oleh perusahaan. Proses ini mencakup manajemen pengeluaran perusahaan dan pengadaan, manajemen kepatuhan, dan analisis pengeluaran.